Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Penciptaan Lingkingan di Pesantren

Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri. Pesantren  memberikan kail, tidak memberi ikan. Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian. lmu bukan untuk ilmu, tetapi ilmu untuk amal dan ibadah. Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari tiga faktor yang saling menopang dan mendukung, yaitu pendidikan  pesantren , pendidikan keluarga dan pendidikan masyarakat, yang semua itu harus mendapat dukungan dari Pemerintah. Bila di luar lingkungan pendidikan pesantren hal ini sulit direalisasikan secara ideal dan optimal, alhamdulillah di pesantren condong, ketiga faktor pendidikan ini dapat dipadukan. Para santri hidup bersama dalam asrama yang padat kegiatan dan berdisiplin, dibawah bimbingan para guru dan pengasuh. Integralitas Tri Pusat Pendidikan membantu terwujudnya integralitas kurikulum antara intra dan ekstra kurikuler yang saling menguatkan. Juga mewujudkan Integralitas ilmu pengatah...

Kinerja Pesantren Dalam Mengontrol Perubahan Nilai

Almarhum KH. Abdul Rahman Wahid, orang yang dianggap cukup mengetahui hal ikhwal  pesantren , melaporkan Teori Geertz yang menurutnya kiai berperan sebagai penyaring arus informasi yang masuk kelingkungan kaum santri, menularkan apa yang dianggap berguna dan membangun apa yang dianggap merusak, teori ini menetapkan kiai sebagai filter nilai. Selanjutnya dikatakan bahwa peranan penyaring itu akan macet manakala arus imformasi yang masuk terlalu deras. Dalam keadaan demikian kiai akan peranannya dalam merekayasa budaya. Kiai juga ditemukan mempunyai peranan aktif selain meredam akibat perubahan yang dibawa arus informasi juga mempelopori terjadinya perubahan masyarakat menurut caranya sendiri.  Beberapa indikator pergeseran nilai yang dialami oleh  pondok pesantren , diantaranya seperti dikemukakan oleh Dr. Mastuhu yaitu :  Kiai bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Dengan semakin beranekaragam sumber belajar baru, maka semakin tinggi dinamika komunikasi ant...

Tugas Pesantren Dalam Membangun Nasional 2

Menarik juga klasifikasi yang diajukan oleh Wardi Bakhtiar tatkala membagi  pesantren  menjadi dua macam, dilihat dari macam pengetahuan yang diajarkan menurutnya dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu : 1.      Pesantren salafi, yaitu pesantren yang mengajarkan kitab-kitab klasik. Sistem madrasah diterapkan untuk mempermudah tekhnik pengajaran sebagai pengganti metode sorogan. Pada pesantren ini tidak diajarkan ilmu umum. 2.      Pesantren khalafi, yaitu selain memberikan pengajaran kitab islam klasik juga membuka sistem sekolah umum dilingkungan dan dibawah tanggungjawab pesantren.  Pada tahap selanjutnya,  pondok pesantren  mulai menampakkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan islam yang mumpuni, yaitu didalamnya didirikan sekolah baik secara formal maupun nonformal. Akhir-akhir ini pondok pesantren mempunyai kecenderungan-kecenderungan baru dalam rangka renovasi terhadap sistem yang selama ini dipergun...

Tugas Pesantren Dalam Membangun Nasional

Pesantren   dan peranannya dalam pembangunan Nasional Zamakh Syari Dhofir mencoba mengklasifikasikan pesantren dari jumlah santri. menurutnya pesantren yang santrinya kurang dari 1000 dan pengaruhnya hanya pada tingkat kabupaten disebut pesantren kecil. Santri antara 1000-2000 dan pengaruhnya pada beberapa kebupaten disebutnya pesantren menengah, bila santrinya lebih dari 2000 dan pengaruhnya tersebar pada tingkat beberapa tingkat kabupaten dan propinsi dapat digolongkan sebagai pesantren besar.  Setidaknya ada dua macam pendekatan yang dapat dipergunakan oleh   pesantren   dalam memandang kaitannya antara agama dan pembangunan, termasuk pembangunan agama, yaitu pendekatan yang bersifat suplementer dan komplementer. pendekatannya yaitu :  1.      Agama hanyalah penunjang bagi upaya pemberdayaan pembangunan karena ia mempengaruhi ola tingkah laku manusia yang sedang membangun, baik kehasirannya sebagai individu maupun secara kolektif. ...

Kontrovesi Modernisasi Pendidikan Pesantren

Dalam menanggapi gagasan ini, tampak kalangan  pesantren  terbelah menjadi dua, yaitu pro dan kontra. Adanya kontroversi ini mungkin lebih disebabkan pada perbedaan pendapat mereka tentang bagaimana sikap pesantren dalam menghadapi era globalisasi. Mereka yang pro mengatakan bahwa modernisasi pesantren akan memberi angin segar bagi pesantren. Mereka menganggap bahwa banyak sisi positif yang akan diperoleh dengan modernisasi pendidikan di pesantren.  Di antara sisi positif tersebut adalah sebagai berikut: 1.      Sebagai bentuk adaptasi  pesantren  terhadap perkembangan era globalisasi. Hal ini mutlak harus dilakukan agar pesantren tetap eksis. 2.      Sebagai upaya untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem pendidikan pesantren. Sedangkan bagi kalangan  pesantren  yang tidak setuju dengan gagasan modernisasi berpendapat bahwa gagasan tersebut banyak sisi negatifnya, diantaranya adalah: Modernitas akan merubah ca...

Inovasi Pendidikan Pesantren

Modernisasi atau inovasi pendidikan  pesantren  dapat diartikan sebagai upaya untuk memecahkan masalah pendidikan pesantren. Atau dengan kata lain, inovasi pendidikan pesantren adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang , baik berupa hasil penemuan (invention) maupun discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah pendidikan pesantren. Miles mencontohkan inovasi (modernisasi) pendidikan adalah sebagai berikut: Bidang personalia. Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial, tentu menentukan personel sebagai komponen sistem. Inovasi yang sesuai dengan komponen personel misalnya adalah peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, dan sebagainya. Dalam hal ini,  pesantren  telah di bantu dengan adanya program Beasiswa S1 untuk guru diniyah oleh Departemen Agama. Fasilitas fisik. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya perubahan tempat...

Semangat Yang Dimiliki Pesantren

Dalam perspektif sejarah, lembaga pendidikan yang terutama berbasis di pedesaan ini telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang, sejak sekitar abad ke-18. 17 bahkan ada yang mengatakan sejak abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian. Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santri), yang kemudian disebut pesantren.  Pesantren  pertama didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim. Meskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terstruktur. Sehingga pendidikan ini dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut praktek kehidupan keagamaan. Pada tahun 1860-an, jumlah  pesantren  mengalami peledakan jumlah yang sangat signifikan, terutama di Jawa yang diperkirakan 300 buah. Perkembangan ...

Hubungan Pendidikan dalam Pondok Pesantren dengan Budaya Jawa

Pesantren  adalah sebuah lembaga pendidikan keagamaan di Jawa, tempat anak-anak muda bisa belajar dan memperoleh pengetahuan keagamaan yang tingkatnya lebih tinggi. Alasan pokok munculnya pesantren adalah untuk mentransisikan Islam tradisional, karena disitulah anak-anak muda akan mengaji lebih dalam kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang ditulis berabad-abad yang lalu. Di Jawa kitab-kitab ini dikenal sebagai kitab kuning. Ada ahli sejarah yang menganggap bahwa  pesantren  adalah lembaga pendidikan keagamaan yang merupakan kelanjutan dari lembaga pendidikan agama pra-Islam, yang disebut mandala. Mandala telah ada sejak sebelum Majapahit dan berfungsi sebagai pusat pendidikan (semacam sekolah) dan keagamaan. Mandala adalah tempat yang dianggap suci karena disitu tinggal para pendeta atau pertapa yang memberikan kehidupan yang patut dicontoh masyarakat sekitar karena keshalehannya, atau para pendeta yang memberikan pengajaran keagamaan Hindu-Buddha untuk masyarakat. ...

Pembelajaran Pondok Pesantren

Materi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Materi pendidikan pesantren ditentukan oleh  pondok pesantren  itu sendiri, oleh karenanya isi dan tujuan materi pesantren ini harus dinamis, fleksibel, terbuka dan sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat. Sebagai bagian dari pendidikan,  pesantren  mempunyai watak utama yaitu sebagai lembaga pendidikan yang memiliki kekhasan tersendiri. Salah satu ciri utama pesantren adalah adanya pengajaran kitab kuning sebagai kurikulumnya. Kitab kuning dapat dikatakan menempati posisi yang istimewa dalam tubuh kurikulum di pesantren. Ditinjau dari segi materi, secara umum isi kitab kuning yang dijadikan rujukan sebagai kurikulum  pesantren  dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, kelompok ajaran...

Klasifikasi Pondok Pesantren

Pondok pesantren  sebagai lembaga pendidikan mempunyai karakteristik yang sangat kompleks. Ciri-ciri secara umum ditandai dengan adanya: Kyai, sebagai figur yang biasanya juga sebagai pemilik Santri, yang belajar dari kyai Asrama, sebagai tempat tinggal para santri dimana Masjid sebagai pusatnya Adanya pendidikan dan pengajaran agama melalui sistem pengajian (weton, sorogan, dan bandongan), yang sekarang sebagian sudah berkembang dengan sistem klasikal atau madrasah. Sedangkan ciri secara khusus ditandai dengan sifat kharismatik dan suasana kehidupan keagamaan yang mendalam. Kedua ciri ini masuk kedalam lima klasifikasi  pondok pesantren . Kelima klasifikasi pesantren ini adalah: Pondok pesantren salaf/klasik: yaitu pondok yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf (weton dan sorogan), dan sistem klasikal (madrasah) salaf. Pondok pesantren semi berkembang: yaitu pesantren yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf, sistem klasikal swasta dengan kuri...

Pendekatan Agama Islam di Pondok Pesantren

Pengertian “sistem” bisa diberikan terhadap suatu perangkat atau mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian dimana satu sama lain saling berhubungan dan saling memperkuat. Dengan demikian sistem adalah suatu sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan  pondok pesantren . Pengertian lainnya yang umum dipahami dikalangan awam adalah bahwa sistem (lebih tepat sistem) itu merupakan “cara” untuk mencapai tujuan tertentu dimana dalam penggunaannya bergantung kepada pelbagai faktor yang erat hubungannya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut. Sistem dalam pengertian ini lebih berdekatan dengan pengertian “metode”, sedang “metode” mula-mula berasal dari kata “meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan. Jadi methode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan di  pondok pesantren . Bila kita mempergunakan istilah “sistem pendidikan dan pengajaran  pondok pesantren ” maka tak lain yang dimaksud adalah sarana yang berupa perangkat organisasi yang dicipt...

Lembaga dan Manajemen Pondok pesantren

Pada masa awal  pondok pesantren  lembaga dan manajemen pondok pesantren sangat sederhana, dimana kehidupan dalam pesantren hampir seluruhnya diatur oleh para santri sendiri. Kiai tidak tidak terlibat langsung dalam kehidupan para santri. Dia hanya mengajar membaca kitab, menjadi imam dan khatib salat jum’at, menghibur kalau ada sakit yang datang kepadanya sambil mencoba menasehati dan mengobati dengan do’a-do’a. peraturan sehari-hari di  pondok pesantren  seluruhnya diurus para santri dan keterlibatan Kiai terbatas pada pengawasan yang diam. Sesudah mendapat persetujuan Kiai, para santri memilih seorang “Lurah Pondok” yang akan bertanggung jawab pada kehidupan bersama para santri. Bersama Kiai, lurah pondok menyusun peraturan untuk persoalan-persoalan praktis,yang pelaksanaannya diserahkan kepada lurah pondok. Pada perkembangan selanjutnya,  pondok pesantren  menggunakan prinsip-prinsip organisasi dan manajemen sebagaimana yang dipakai dalam lemba...

Sejarah dan Definisi Pondok Pesantren

pondok pesantren  yang merupakan lembaga pendidikan agama Islam yang memiliki asrama dan banyak terdapat di Indonesia. Kebanyakan pesantren menyediakan asrama yang diperuntukkan bagi siswa atau biasa yang disebut santri dengan biaya tambahan. Berfungsi sebagai tempat untuk mempelajari dan mengaplikasikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu tak diragukan lagi memiliki keberhasilan dalam mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Dalam bahasa Jawa, kegiatan belajar tiap hari di  pondok pesantren  yang dilakukan oleh para santriwan dan santriwati disebut dengan “mondok”. Salah satu alasan mereka melakukannya karena kewajiban menuntut ilmu, terutama ilmu untuk mengenal Allah Ta’ala. Dalam kegiatan belajar mengajar, para santri diajari tentang ilmu Al-Quran, hadist, bahasa Arab, fiqh, akhlak dan cabang pelajaran agama Islam lainnya. Pesantren berdasarkan pengertian aslinya dimaknai sebagai tempat menuntut ilmu agama dengan menggunakan model as...

Latar Belakang dan Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren

Sebagai institusi pendidikan,  pondok pesantren  di Indonesia harus memiliki landasan yang jelas secara yuridis. Hal ini memiliki implikasi terhadap akreditas sebuah lembaga tersebut, akreditasi tersebut terkait dengan pengakuan alumni pondok pesantren itu sendiri. Pada awal-awal tumbuh dan berkembangnya pondok pesantren, akreditas sudah cukup bila kyai memberikan “ijazah” terhadap santri. Tuntutan zaman menghendaki perubahan dan akreditas dalam bentuk lain, oleh sebab itu pondok pesantren harus mempunyai legalitas. Keberadaan sebuah institusi di Indonesia harus memiliki dasar hukum yang jelas, dan tidak keluar dari perundang-undangan yang berlaku. Seperti institusi lain,  pondok pesantren  (lembaga pendidikan) memiliki landasan yuridis formal yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, khususnya bab II pasal 2 dan 3 : “Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”, “Pendidikan Nasional be...

Wujud Pondok Pesantren

Tujuan  pondok pesantren  merupakan bagian terpadu dari faktor-faktor pendidikan. Tujuan merupakan rumusan hal-hal yang diharapkan dapat tercapai melalui metode, sistem dan strategi yang diharapkan. Dalam hal ini tujuan menempati posisi yang amat penting dalam proses pendidikan sehingga materi, metode dan alat pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan. Pada dasarnya  pondok pesantren  sebagai lembaga pendidikan islam, tidak memiliki tujuan yang formal tertuang dalam teks tertulis. Namun hal itu bukan berarti pesantren tidak memiliki tujaun, setiap lembaga pendidikan yang melakukan suatu proses pendidikan, sudah pasti memiliki tujuan-tujuan yang diharapkan dapat dicapai, yang membedakan hanya apakah tujuan-tujuan tersebut tertuang secara formal dalam teks atau hanya berupa konsep-konsep yang tersimpan dalam fikiran pendidik. Hal itu tergantung dari kebijakan lembaga yang bersangkutan. Untuk mengetahui tujuan  pondok pesantren  ...

Strategi Departemen Agama Dalam Pengembangan Pondok Pesantren

Pada awal abad kedua puluhan, unsur baru berupa sistem pendidikan klasikal mulai memasuki pesantren. Sejalan dengan  perkembangan dan perubahan bentuk pesantren, Menteri Agama RI. Mengeluarkan peraturan nomor 3 tahun 1979, yang mengklasifikasikan  pondok pesantren  sebagai berikut: Pondok Pesantren tipe A, yaitu dimana para santri belajar dan bertempat tinggal di Asrama lingkungan pondok pesantren dengan pengajaran yang berlangsung secara tradisional (sistem wetonan atau sorogan). Pondok Pesantren tipe B, yaitu yang menyelenggarakan pengajaran secara klasikal dan pengajaran oleh kyai bersifat aplikasi, diberikan pada waktu-waktu tertentu. Santri tinggal di asrama lingkungan pondok pesantren. Pondok Pesantren tipe C, yaitu pondok pesantren hanya merupakan asrama sedangkan para santrinya belajar di luar (di madrasah atau sekolah umum lainnya), kyai hanya mengawas dan sebagai pembina para santri tersebut. Pondok Pesantren tipe D, yaitu yang menyelenggarakan sistem po...

Kedudukan Pondok Pesantren Antara Madrasah dan Sekolah

Kedudukan pesantren dalam memajukan pendidikan nasional telah membuktikan eksistensinya. Keperipurnaan pondok pesantren harus dipahami dan dilihat dari berbagai aspek. Pada awal tahun70-an, sebagian kalangan menginginkan pesantren memberikan pelajaran umum bagi para santrinya. Hal ini melahirkan perbedaan pendapat di kalangan para pengamat dan pemerhati pondok pesantren. Sebagian berpendapat bahwa  pondok pesantren  sebagai lembaga pendidikan yang khas dan unik harus mempertahankan ketradisionalannya. Namun pendapat lain menginginkan agar pondok pesantren mulai mengadopsi elemen-elemen budaya dan pendidikan dari luar. Dari dua pandangan yang berbeda tersebut, terlahir pula keinginan yang berbeda di kalangan para pengelola  pesantren . Kelompok pertama menginginkan agar pesantren tetap mempertahankan posisinya seperti semula dengan sistem yang khas. Sedangkan kelompok ke dua menginginkan agar pesantren mulai mengadopsi atau mengakodmodasi sistem pendidikan sekolah atau ...

Semangat Pondok Pesantren

Dalam perspektif sejarah lembaga penidikan yang terutama berbasis di pedesaan ini telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang sejak sekitar abad ke 18. Seiring dengan perjalanan waktu  pesantren  sedikit demi sedikit maju tumbuh dan berkembang sejalan dengan proses pembangunan serta dinamika masyarakatnya. Ini menunjukkan bahwa ada upaya-upaya yang dilakukan pesantren untuk mendinamisir diri sejalan dengan tuntutan dan perubahan masyarakatnya. Dinamika lembaga pendidikan Islam yang relatif tua di Indonesia ini tampak dalam beberapa hal seperti: Peningkatan secara kuantitas terhadap jumlah  pesantren . Tercatat di Departemen Agama bahwa pada tahun 1977 ada 4195 pesantren dengan jumlah santri 677.384 orang. Jumlah tersebut menjadi 5661 pesantren dengan 938.397 santri pada tahun 1981 kemudian meningkat menjadi 15.900 pesantren dengan jumlah santri 59 juta orang pada tahun 1985. Kemampuan pesantren untuk selalu hidup ditengah-tengah masyarakat yang sedang mengal...

Jenis Pondok Pesantren

Seiring dengan laju perkembangan masyarakat maka pendidikan  pesantren  baik tempat bentuk hingga substansi telah jauh mengalami perubahan. Pesantren tak lagi sesederhana seperti apa yang digambarkan seseorang akan tetapi pesantren dapat mengalami perubahan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman.  Menurut Yacub yang dikutip oleh Khozin mengatakan bahwasanya ada beberapa pembagian   pondok pesantren  dan tipologi yaitu : Pesantren Salafi yaitu pesantren yang tetap mempertahankan pelajaran dengan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuan umum. Model pengajarannyapun sebagaimana yang lazim diterapkan dalam pesantren salaf yaitu dengan metode sorogan dan weton. Pesantren Khalafi yaitu pesantren yang menerapkan sistem pengajaran klasikal (madrasi) memberikan ilmu umum dan ilmu agama serta juga memberikan pendidikan keterampilan. Pesantren Kilat yaitu pesantren yang berbentuk semacam training dalam waktu relatif singkat dan biasa dilaksan...
Syaikh Maulana Malik Ibrahim sebagai Pendiri Pertama Pondok Pesantren Pendiri pertama pondok pesantren di Indonesia, sering ditahbiskan kepada Syaikh Maulana Malik Ibrahim, diyakini salah seorang wali sembilan di Jawa, yang berasal dari Gujarat, India. Penyebutan tokoh ini sebagai tokoh pertama yang mendirikan pesantren, diyakini karena dia adalah “wali” yang cenderung akomodatif dengan kultur masyarakat setempat. Salah satu kultur yang diadaptasi dari masyarakat Jawa yang berbasis pada tradisi Hindu adalah sistem dan model pembelajaran ajaran agama Hindu-Budha yang ada di Jawa, yakni model pendidikan yang sekarang disebut pesantren. Tokoh ini dianggap berhasil mendidik para ulama besar di Indonesia. Sedangkan yang mengembangkannya adalah Sunan Ampel yang mendirikan pesantren di Rembang Kuning, Surabaya. Pondok Pesantren yang didirikan oleh Sunan Ampel, pertama kali hanya diikuti oleh tiga orang santri. Ketiga santri dimaksud adalah: Wiro Suryo, Abu Hurairah, Kyai Bang Kunin...